Apresiasi Seni Tari
Apresiasi seni adalah penilaian terhadap karya seni mulai dari mengenali, memberi nilai, hingga menghargai. Tujuan pokok dari apresiasi pada seni berupa memperkenalkan atau mempublikasikan karya seni tersebut agar karya seni lebih dapat dinikmati oleh publik juga maksud serta tujuannya tersampaikan.
Apresiasi terhadap karya seni dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
- Apresiasi empatik, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni yang dapat ditangkap dengan sebatas indrawi saja
- Apresiasi estetis, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam
- Apresiasi kritis, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan klasifikasi, deskripsi, analisis, tafsiran, dan evaluasi serta menyimpulkan hasil penilaian.
Ada lima tahap dalam mengapresiasi suatu karya seni, yaitu :
- Pengamatan, yaitu pengamatan terhadap suatu karya seni tidak dilakukan hanya dengan satu indera saja. Tetapi, dengan memberdayakan seluruh pribadi. Maksudnya, apresiasi ini juga dilakukan dengan ketajaman pengamatan seseorang serta pengetahuan ilmu seni.
- Aktivitas fisiologis, yaitu tindakan nyata dalam melakukan suatu pengamatan
- Aktivitas psiologis, yaitu persepsi dengan evaluasi yang kemudian dapat menimbulkan suatu interpretas imajinatif sebagai pendorong kreativitas
- Aktivitas penghayatan, yaitu dapat dilakukan dengan mengamati suatu objek harya seni secara mendalam
- Aktifitas penghargaan, yaitu suatu evaluasi terhadap objek dengan menyampaikan saran atau kritikan
Tari Menuai Padi
Lokasi : Hamzah Batik,Yogyakarta
- Latar Belakang Tari Manuai Padi
Adapun tari Manuai Padi ini adalah salah satu jenis tarian yang cukup terkenal dan cukup sering dipertunjukkan di daerah Jawa Tengah. Tari Manuai Padi ini sendiri termasuk jenis jenis tarian jawa tengah berasal dari Jawa Tengah. Awalnya tarian Manuai Padi ini hanya digelar pada saat akan musim panen padi saja, sesuai dengan namanya “ manuai padi “, yang artinya menuai atau memanen padi.
Tarian Manuai Padi padi ini digelar sebagai rasa ucapan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunianya masyarakat setempat bisa memanen atau menuai padi pada musim tersebut. Namun seiring perkembangan budaya yang ada, tari Manuai Padi ini juga sering digelar pada saat penyambutan tamu kenegaraan atau tamu penting yang berkunjung ke daerah tersebut. Oleh karena itulah, tari Manuai Padi cukup dikenal oleh orang atau masyarakat luas.
- Makna Tari Manuai Padi
Adapun makna dari tari Manuai Padi ini adalah sebuah tari yang menggambarkan kehidupan seorang petani padi yang dilakukan mulai dari mencangkul sawah, membajak serta menanam padi tersebut hingga tibalah masa panennya.
Pada alur cerita tari Manuai Padi ini juga diceritakan kerja sama yang akur dan rukun ketika berada disawah yang menunjukkan kerukunan dan saling tolong menolong. Kerukunan tersebut bisa tercermin ketika musim panen telah tiba, mereka saling bekerja sama untuk menyelesaikan manuai padi tersebut yang dipertunjukkan atau digelar dalam bentuk tarian. Dengan tarian ini pula, kita sebagai masyarakat Indonesia yang berbudaya kita akan semaki mengerti bahwasanya kita membutuhkan orang dan tidak bersifat individualisme. Karena konon kebersamaan itu adalah indah. Setuju dong sobat.
- Kostum dan Properti Tari Manuai Padi
Layaknya seperti pada saat menua padi, maka para penari menggunaan properti layaknya seperti saat menuai padai. Mulai dari :
- Menggunakan sabit
- Menggunakan topi yang terbuat dari anyaman bambu
- Peralatan menudai padi yang lainnya.
Kostum bagi penari wanita antara lain :
- Menggunakan kain kebaya sebagai atasan yang sering juga disebut sebagai apok
- Sinanjang sebuk
- Sebagia bawahan menggunakan kain dan juag dilengkai dengan aksesoris seperti gelang atau kalung.
- Sementara untuk penari pria antara lain :
- Menggunakan penkat kepala
- Baju setengah lengan
- Celana selutu kakinya
- Sabuk sebagi pengikat pinggnya menggunakan kain.