KAMPUS 1 UST

Pusat adminnistrasi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta. Kampus Kebangsaan, Kampus Kebanggaan.

FKIP UST JOGJA

Kampus 3 UST JOGJA - FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Tempatku belajar dan menuntut ilmu, mempersiapkan diri menjadi seorang guru SD yang berkualitas handal.

GRHATAMA PUSTAKA YOGYAKARTA

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY. Sumber ilmu, pengetahuan dan informasi yang tiada batasnya. Kunjungi dan Jadi Tahu Dunia.

MUTIARA HATI DAN JIWAKU

Ibundaku (Ibu Purwati) dan Kakakku (Mas Teguh Prasetyo Utomo, SIP.). Dua sosok yang sangat berperan dalam hidupku. Aku sangat mencintai mereka.

PP AL-LUQMANIYYAH YOGYAKARTA

Di sini saya nyantri, di sini saya ngaji, di sini saya ngabdi. Untuk meraih kemuilaan hidup dunia - ahirat. Aamiin.

Minggu, 29 September 2019

Apresiasi Seni Tari "Menuai Padi" (Tugas Mata Kuliah Seni Tari) Prodi PGSD FKIP UST Yogyakarta



Apresiasi Seni Tari
Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Seni Tari
Dosen Pengampu : Dyan Indah Purnama Sari, M.Pd




Disusun Oleh :
Sugiarti Sri Lestari ( 2016015481)
Kelas 7L


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2019


Apresiasi Seni Tari

Apresiasi seni adalah penilaian terhadap karya seni mulai dari mengenali, memberi nilai, hingga menghargai. Tujuan  pokok dari apresiasi pada seni berupa memperkenalkan atau mempublikasikan karya seni tersebut agar karya seni lebih dapat dinikmati oleh publik juga maksud serta tujuannya tersampaikan.
Apresiasi terhadap karya seni dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

  1. Apresiasi empatik, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni yang dapat ditangkap dengan sebatas indrawi saja
  2. Apresiasi estetis, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam
  3. Apresiasi kritis, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan klasifikasi, deskripsi, analisis, tafsiran, dan evaluasi serta menyimpulkan hasil penilaian.


Ada lima tahap dalam mengapresiasi suatu karya seni, yaitu :

  1. Pengamatan, yaitu pengamatan terhadap suatu karya seni tidak dilakukan hanya dengan satu indera saja. Tetapi, dengan memberdayakan seluruh pribadi. Maksudnya, apresiasi ini juga dilakukan dengan ketajaman pengamatan seseorang serta pengetahuan ilmu seni.
  2. Aktivitas fisiologis, yaitu tindakan nyata dalam melakukan suatu pengamatan
  3. Aktivitas psiologis, yaitu persepsi dengan evaluasi yang kemudian dapat menimbulkan suatu interpretas imajinatif sebagai pendorong kreativitas
  4. Aktivitas penghayatan, yaitu dapat dilakukan dengan mengamati suatu objek harya seni secara mendalam
  5. Aktifitas penghargaan, yaitu suatu evaluasi terhadap objek dengan menyampaikan saran atau kritikan


Tari Menuai Padi




Lokasi : Hamzah Batik,Yogyakarta


  • Latar Belakang Tari Manuai Padi

    Adapun tari Manuai Padi ini adalah salah satu jenis tarian yang cukup terkenal dan cukup sering dipertunjukkan di daerah Jawa Tengah. Tari Manuai Padi ini sendiri termasuk jenis jenis tarian jawa tengah berasal dari Jawa Tengah. Awalnya tarian Manuai Padi ini hanya digelar pada saat akan musim panen padi saja, sesuai dengan namanya “ manuai padi “, yang artinya menuai atau memanen padi.

    Tarian Manuai Padi padi ini digelar sebagai rasa ucapan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunianya masyarakat setempat bisa memanen atau menuai padi pada musim tersebut. Namun seiring perkembangan budaya yang ada, tari Manuai Padi ini juga sering digelar pada saat penyambutan tamu kenegaraan atau tamu penting yang berkunjung ke daerah tersebut. Oleh karena itulah, tari Manuai Padi cukup dikenal oleh orang atau masyarakat luas.

  • Makna Tari Manuai Padi

    Adapun makna dari tari Manuai Padi ini adalah sebuah tari yang menggambarkan kehidupan seorang petani padi yang dilakukan mulai dari mencangkul sawah, membajak serta menanam padi tersebut hingga tibalah masa panennya.

    Pada alur cerita tari Manuai Padi ini juga diceritakan kerja sama yang akur dan rukun ketika berada disawah yang menunjukkan kerukunan dan saling tolong menolong. Kerukunan tersebut bisa tercermin ketika musim panen telah tiba, mereka saling bekerja sama untuk menyelesaikan manuai padi tersebut yang dipertunjukkan atau digelar dalam bentuk tarian. Dengan tarian ini pula, kita sebagai masyarakat Indonesia yang berbudaya kita akan semaki mengerti bahwasanya kita membutuhkan orang dan tidak bersifat individualisme. Karena konon kebersamaan itu adalah indah. Setuju dong sobat.

  • Kostum dan Properti Tari Manuai Padi

    Layaknya seperti pada saat menua padi, maka para penari menggunaan properti layaknya seperti saat menuai padai. Mulai dari :
  • Menggunakan sabit
  • Menggunakan topi yang terbuat dari anyaman bambu 
  • Peralatan menudai padi yang lainnya.

    Kostum bagi penari wanita antara lain :
  • Menggunakan kain kebaya sebagai atasan yang sering juga disebut sebagai apok
  • Sinanjang sebuk
  • Sebagia bawahan menggunakan kain dan juag dilengkai dengan aksesoris seperti gelang atau kalung. 
  • Sementara untuk penari pria antara lain :
  • Menggunakan penkat kepala
  • Baju setengah lengan
  • Celana selutu kakinya
  • Sabuk sebagi pengikat pinggnya menggunakan kain.
Demikian pemaparan dari saya semoga bermanfaat. Terimakasih.

Kamis, 07 Maret 2019

Tugas Mata Kuliah Seni Rupa : Apresiasi Seni Rupa

APRESIASI SENI RUPA
Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Seni Rupa
Dosen Pengampu : Dyan Indah Purnama Sari, M.Pd





Disusun Oleh :
Sugiarti Sri Lestari (2016015481)
Kelas 6L


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2019



APRESIASI SENI RUPA
04 Maret 2019

Apresiasi seni adalah penilaian terhadap karya seni mulai dari mengenali, memberi nilai, hingga menghargai. Tujuan  pokok dari apresiasi pada seni berupa memperkenalkan atau mempublikasikan karya seni tersebut agar karya seni lebih dapat dinikmati oleh publik juga maksud serta tujuannya tersampaikan.
Apresiasi terhadap karya seni dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : 
  1. Apresiasi empatik, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni yang dapat ditangkap dengan sebatas indrawi saja. 
  2. Apresiasi estetis, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam.
  3. Apresiasi kritis, yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan klasifikasi, deskripsi, analisis, tafsiran, dan evaluasi serta menyimpulkan hasil penilaian.

Ada lima tahap dalam mengapresiasi suatu karya seni, yaitu : 
  1. Pengamatan, yaitu pengamatan terhadap suatu karya seni tidak dilakukan hanya dengan satu indera saja. Tetapi, dengan memberdayakan seluruh pribadi. Maksudnya, apresiasi ini juga dilakukan dengan ketajaman pengamatan seseorang serta pengetahuan ilmu seni. 
  2. Aktivitas fisiologis, yaitu tindakan nyata dalam melakukan suatu pengamatan.
  3. Aktivitas psiologis, yaitu persepsi dengan evaluasi yang kemudian dapat menimbulkan suatu interpretas imajinatif sebagai pendorong kreativitas.
  4.  Aktivitas penghayatan, yaitu dapat dilakukan dengan mengamati suatu objek harya seni secara mendalam.
  5.  Aktifitas penghargaan, yaitu suatu evaluasi terhadap objek dengan menyampaikan saran atau kritikan


BIOGRAFI SENIMAN
Nama                               : Bima Arindra Kuswardana
Tempat / Tgl Lahir          : Gunungkidul,  1 November 1997
Jenis Kelamin                  : Laki – laki
Alamat                             : Jeruksari RT 10/RW 23, Wonosari, Gunungkidul, DIY
Agama                             : Islam
Status                               : Mahasiswa

CV Berpameran :
  1. Group exhibition at Perpustakaan Wonosari, 2013
  2. Group exhibition “Gang Bang” at Rolf Cafe Wonosari, 2015
  3. Group exhibition “Pemuda di Sumpah” Diesnatalis UST at  JNM, 2016
  4. Group exhibition “Tolah Toleh” at Taman Budaya Surakarta, 2016
  5. Group exhibition “Pro Konco” at Loops cafe Yogyakarta, 2017
  6. Group exhibition “ Menuju Jalan Poster” at LKIS Yogyakarta 2017
  7. Group exhibition “Raswa Mincuk” Diesnatalis UST at JNM, 2017
  8. Kolektif Semanggi exhibition “ Mens Trought Artsy” at Survive! Garage, 2018
  9. Group exhibition “The Mood” at Ruang Seni Bangunjiwo, 2018
  10. Group exhibition “KEEP THE FIRE ON #4” at Survive! Garage, 2018
  11. Group exhibition “UNIVERSITY ART DAY” , at JNM, 2018
  12. Group exhibition “Dalam Kardus” Diesnatalis UST at JNM, 2018
  13. Group exhibition “KAGEM SEDULUR” at Survive! Garage, 2018



                       

                             
Seniman          : Bima Arindra Kuswardana
Judul               : Catatan di Malam Itu
Ukuran            : 30 cm x 30 cm
Media              : Mix Media on Canvas
Tahun              : 2018

Konsep Karya :

Catatan merupakan suatu pengalaman kejadian “aneh” yang pernah dialami. Sebuah cacatan nyata tentang pengalaman terjadi tidak jauh manusia yang pernah lakukan juga yaitu tentang terjadinya mimpi buruk, bagaimana rasa yang pernah dialami, dihayati, dan direnungkan merasa cemas, gelisah, khawatir. Oleh itu, pengalaman tersebut justru divisualisaikan menjadi karya seni. Karena tidak akan melupakan pengalaman “aneh” yang sudah dialami dan selalu menjadi cacatan ansip karya seni.

Tentang Karya :

Karya tersebut adalah sebuah seni kontemporer yang berjudul Catatan di Malam Itu. Karya tersebut dibuat di sebuah studio lukis favorit si pelukis pada tahun 2018. Karya tersebut muncul berdasarkan pengalaman si pelukis yang pernah mengalami kejadian mimpi buruk yang sangat berbeda. Sehingga dari kejadian itu, si pelukis termotivasi untuk menciptakan karya-karya yang lain. Untuk menyelesaikan karya tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama, sebuah konsep karya seni terlebih dahulu, di konsep tersebut tidak jauh yang dialami, mengamati, menghayati kemudian akan terus melakuakan explore tentang sebuah konsep karya maupun visual dengan bagaimana perasaan tersebut diendapkan, direnungkan, dan di olah menjadi visual karya seni.

Dalam mengampresiasi karya seni tidaklah mudah. Harus membutuhkan ketelitian yang tinggi serta pengalaman yang banyak. Apalagi si penulis yang masih banyak sekali kekurangan dalam mengapresiasi karya seni. Untuk itu, si penulis mohon maaf jika masih ada kekurangan dalam menyajikan informasi mengenai “Apresiasi Seni Rupa” .

Daftar Pustaka
  1. Syahban Nur, Muh. 2011. Pengertian Seni Rupa.
  2. Adjie. 2011. Seni Rupa Murni Terapan.
  3. Muhadjir, I. 1992. Pengetahuan Seni 2. Depdikbud IKIP Malang: Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas.